Mengintip Indahnya Strap dan Konektor Masker Dari Mutiara Asli Lombok

Yoga Prakoso | 11 November 2021 | 00:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Di tengah pandemi Covid-19, para insan seni khususnya di sektor mode terus berkreasi dan menggagas karya baru. Brand fashion Saskara misalnya, meluncurkan seri Nusantara kedua dalam bentuk strap dan konektor masker yang terbuat dari mutiara asli Lombok benama Kilau Mandalika. Diluncurkan bertepatan dengan Hari Pahlawan, Rabu (10/11/2021), seri ini menghadirkan empat varian yakni Dira, Rati, Hara, dan Lita. Designer sekaligus CEO Saskara, Andya Kartika, mengatakan nama Kilau Mandalika dipilih disertai alasan kuat.

“Diambil dari cerita legenda asal Nusa Tenggara Barat, Putri Mandalika. Menurut legenda itu, Mandalika dikenal memiliki paras cantik, baik hati, dan jadi pujaan para pangeran saat itu. Pengorbanannya yang tulus dilakukan dengan menceburkan diri ke laut untuk mencegah peperangan dan perpecahan. Putri Mandalika berkorban demi persatuan,” jelas Andya dalam siaran pers yang kami terima pekan ini. Begitu pula nama empat varian yang dinaungi Kilau Mandalika dipilih dengan makna yang tak kalah elok.

Dira yang berarti kokoh sekaligus berani. Rati berarti bulan. Hara artinya untaian mutiara, sementara Lita berasal dari kata lalita alias cantik. Perilisan strap dan konektor masker pekan ini dinilai sangat relevan. “Walaupun angka penyebaran Covid-19 melandai, kita tak boleh lengah. Harus tetap menjaga protokol kesehatan. Karenanya, Kilau Mandalika hadir, agar masyarakat, terutama kaum hawa tetap tampil cantik walau pakai masker,” ucap Andya Kartika. Hal senada disampaikan COO Saskara, Afif Kamal Fiska.

Saat ini wanita berhijab dianggap memiliki keterbatasan pilihan dalam memakai perhiasan dan aksesori. Strap dan konektor masker Kilau Mandalika bisa jadi opsi bagi para hijabers. “Koleksi Kilau Mandalika juga bisa digunakan sebagai kalung dan gelang, sebagai aksesori tambahan untuk digunakan sehari-hari. Desainnya simpel, unik, dan cantik. Kilau Mandalika menyusul koleksi mukena Purak Barik yang terinspirasi dari Kalimantan Utara tempo hari,” tutup Afif.

Penulis : Yoga Prakoso
Editor: Yoga Prakoso
Berita Terkait